Saturday, May 9, 2015

Kisah Ndoro Purba Cucu HB VI part 3

Sejak peristiwa tersebut, RB Prawira Purba mulai tampil nganeh-anehi. Gaya berpakaian yang berbeda seperti disebut didepan. Kantong-kantong yang ditempel dibaju yang semakin lama semakin banyak, kantong-kantong tersebut berisi uang. Sejak kejadian tersebut beliau mulai terkenal dan dicari banyak orang untuk meminta berkah doa dan solusi atas berbagai macam persoalan. Rumah beliau yang berada di Jl. Tukangan no.17 tidak pernah sepi dan selalu didatangi banyak tamu, walaupun RB Prawira Purba jarang berada dirumah.

Menurut buku ini, peristiwa demonstrasi kesaktian di keraton Yogyakarta tersebut membuat Belanda menegur keraton Yogyakarta. Karena semenjak peristiwa perebutan kekuasaan oleh patih Danurejo seperti disinggung di depan Belanda tidak mau ada orang sakti di keraton Yogyakarta, mungkin khawatir akan adanya potensi pemberontakan atau perlawanan terhadap Belanda. Hal tersebut mungkin terjadi karena peristiwa perang jawa jaman Diponegoro yang berlangsung pada awal abad 19 masih menimbulkan trauma bagi Belanda. Adapun peristiwa unjuk kesaktian RB Prawira Purba tersebut menurut keraton Yogyakarta tidak perlu dikhawatirkan karena yang bersangkutan mengalami gangguan jiwa karena tekanan batin yang dialami. Menurut para pengikutnya, RB Prawira Purba disaat unjuk kesaktian di Keraton Yogyakarta sebenarnya justru untuk menunjukkan bahwa beliau sendiri berani berhadapan dengan Belanda, akan tetapi untuk menghindarkan banyak masalah dari kecurigaan Belanda maka beliau bersikap seenaknya dan memberi kesan seperti orang kurang waras. Akan tetapi dibalik perilaku yang kurang waras tersebut sebenarnya banyak misteri yang masih terkandung dari beberapa perbuatan dan tingkah laku beliau yang terkadang diluar kodrat manusia.

Sejak kembali dari Kadilangu RB Prawira Purba hidup bebas dan tidak terlalu terikat dengan tatanan kehidupan. Beliau sering duduk terdiam hingga berjam-jam di bawah beringin alun-alun Yogyakarta, kadang di Sompilan Ngasem, kadang di bawah gapura Masjid. Apabila sudah duduk dia pejamkan mata, maka tidak akan ambil peduli apa saja yang terjadi di sekitarnya dan akan berkonsentrasi diri untuk daim mendekat kepada Tuhan. Semenjak peristiwa unjuk kesaktian di keraton Yogyakarta, kemanapun beliau pergi sering diikuti satu dua orang yang mengikutinya walaupun yang mengikuti tersebut tidak banyak bicara dan tidak mengganggu ketenangan beliau. Tamu dan pasien yang berdatangan akan dilayani dimana saja, bila dicari dirumah tidak ada, maka para pasien tersebut akan mencari ditempat-tempat dimana beliau biasa berada.

No comments:

Post a Comment