Sejak peristiwa tersebut, RB Prawira Purba mulai tampil nganeh-anehi.
Gaya berpakaian yang berbeda seperti disebut didepan. Kantong-kantong
yang ditempel dibaju yang semakin lama semakin banyak, kantong-kantong
tersebut berisi uang. Sejak kejadian tersebut beliau mulai terkenal dan
dicari banyak orang untuk meminta berkah doa dan solusi atas berbagai
macam persoalan. Rumah beliau yang berada di Jl. Tukangan no.17 tidak
pernah sepi dan selalu didatangi banyak tamu, walaupun RB Prawira Purba
jarang berada dirumah.
Menurut buku ini, peristiwa demonstrasi kesaktian di keraton Yogyakarta
tersebut membuat Belanda menegur keraton Yogyakarta. Karena semenjak
peristiwa perebutan kekuasaan oleh patih Danurejo seperti disinggung di
depan Belanda tidak mau ada orang sakti di keraton Yogyakarta, mungkin
khawatir akan adanya potensi pemberontakan atau perlawanan terhadap
Belanda. Hal tersebut mungkin terjadi karena peristiwa perang jawa jaman
Diponegoro yang berlangsung pada awal abad 19 masih menimbulkan trauma
bagi Belanda. Adapun peristiwa unjuk kesaktian RB Prawira Purba tersebut
menurut keraton Yogyakarta tidak perlu dikhawatirkan karena yang
bersangkutan mengalami gangguan jiwa karena tekanan batin yang dialami.
Menurut para pengikutnya, RB Prawira Purba disaat unjuk kesaktian di
Keraton Yogyakarta sebenarnya justru untuk menunjukkan bahwa beliau
sendiri berani berhadapan dengan Belanda, akan tetapi untuk
menghindarkan banyak masalah dari kecurigaan Belanda maka beliau
bersikap seenaknya dan memberi kesan seperti orang kurang waras. Akan
tetapi dibalik perilaku yang kurang waras tersebut sebenarnya banyak
misteri yang masih terkandung dari beberapa perbuatan dan tingkah laku
beliau yang terkadang diluar kodrat manusia.
Sejak kembali dari Kadilangu RB Prawira Purba hidup bebas dan tidak
terlalu terikat dengan tatanan kehidupan. Beliau sering duduk terdiam
hingga berjam-jam di bawah beringin alun-alun Yogyakarta, kadang di
Sompilan Ngasem, kadang di bawah gapura Masjid. Apabila sudah duduk dia
pejamkan mata, maka tidak akan ambil peduli apa saja yang terjadi di
sekitarnya dan akan berkonsentrasi diri untuk daim mendekat kepada
Tuhan. Semenjak peristiwa unjuk kesaktian di keraton Yogyakarta,
kemanapun beliau pergi sering diikuti satu dua orang yang mengikutinya
walaupun yang mengikuti tersebut tidak banyak bicara dan tidak
mengganggu ketenangan beliau. Tamu dan pasien yang berdatangan akan
dilayani dimana saja, bila dicari dirumah tidak ada, maka para pasien
tersebut akan mencari ditempat-tempat dimana beliau biasa berada.
No comments:
Post a Comment