Datang di Singapura
Di suatu hari di serambi Grand Hotel (Hotel Garuda) seorang tamu
berkebangsaan Inggris terlihat duduk di halaman hotel sambil melihat
Malioboro yang sibuk dan ramai orang berlalulalang. Diantara yang
berlalulang tersebut adalah Si Gembel Ki Ageng dengan pakaiannya yang
khas. Tamu orang Inggris tersebut rupanya tertarik demi melihat keunikan
Ki Ageng, karena rasa ingin tahunya maka dipanggilnya jongos hotel
untuk mendatangkan si gembel. Jongos yang bernama Joyokeling disebut
demikian karena orangnya tinggi hitam, sehingga dipanggil Keling karena
mirip orang Keling. Joyokeling dijanjikan si tamu Inggris uang sebesar
10 gulden bila dapat mendatangkan si gembel kehadapan si orang Inggris
ini.
Dalam hati Joyokelingpun bertanya-tanya, kepentingan apakah si orang
Ingris ini dengan Ki Ageng? Karena sampai rela mengeluarkan sejumlah
uang demi bertemu dengan Ki Ageng. Sambil berlari-lari kecil maka
Joyokeling ini mengejar Ki Ageng yang barusaja lewat depan Grand hotel,
anehnya makin dikejar makin jauh pula jarak antar Ki Ageng dengan
Joyokeling tersebut. Hingga setelah beberapa lama mengejar akhirnya
hilanglah Ki Ageng dari pandangan Joyokeling. Demi besarnya hadiah yang
dijanjikan maka Joyokeling pantang menyerah, dicarinya Ki Ageng
ditempat-tempat yang biasa dikunjungi termasuk di rumahnya di Tukangan
akan tetapi hasilnya nihil. Setelah sekian lama berupaya mencari akan
tetapi tidak berhasil juga ditemukan, maka dengan kecewa kembalilah
Joyokeling ke hotel impiannya mendapat rejeki nomplo f 10 sirna, jumlah
tersebut cukup besar karena gajinya sebulan yang sebesar f 12,5.
Setibanya di hotel disampaikanlah kepada orang Inggris tersebut, bahwa
dirinya tidak berhasil mengejar Ki Ageng akan tetapi bila tuan
membutuhkan pertolongannya saya bias antar kerumahnya. Kata orang
Inggris “apa yang jongos maksud dengan pertolongan? Apakah yang si
gembel bisa lakukan untuk menolong ?pertolongan apa yang bias dia
lakukan untuk saya?
Kata Joyo” mungkin tuan membutuhkan pertolongan penyembuhan suatu
penyakit, atau tuan punya kesulitan dalam pekerjaan ataupun perdagangan,
atau kesulitan di dlam rumahtangga atau lain keperluan mungkin Ki ageng
dapat menolong.
Kata orang Inggris tersebut “ o, kalau itu semua yang jongos maksudkan,
aku tidak yakin semua, kalu aku sakit dokter ada dan dapat mengobati
penyakit, kesulitan urusan pekerjaan atau perdagangan aku punya pembantu
yang jauh sangat mengetahui urusan itu, dan mereka sangat memuaskan
untuk saya ajak berpikir dalam pekerjaan. Kesulitan dalam rumahtangga
aku dapat datangkan penasehat yang berpengalaman menangani masalah rumah
tangga. Dan itu semua tidak mungkin dapat si gembel yang lewat tadi
lakukan".
Kata Joyokeling “jadi, apa yang tuan maksudkan, sehingga tuan berani
membayar sepuluh gulden bila saya berhasil mendatangkan Ki Ageng Prawira
Purba dihadapan tuan?”.
Jawab orang Inggris “ yang saya ingin tahu dan saya ingin bertanya
kepada gembel tadi, cara dia berpakain memang asli demikian atau meniru
cara orang lain?”.
Kata Joyokeling ”aneh juga pertanyaan yang tuan maksudkan, urusan
pakaian gembel sampai begitu jauh tuan ingin mengetahui bahkan tuan
berani bayar sepuluh gulden, saya kira suatu hal yang tidak mengena
sasaran bila tuan bermaksud demikian itu. Tetapi mestinya ada hal yang
lebih menarik dan menjadi perhatian tuan dengan si gembel.
Jawab orang Inggris “betul, ada rahasianya yang menjadi pertanyaanku
selama ini. Seminggu yang lalu waktu aku berada di Singapura, tepat
waktu kapal akan bertolak aku sempat melihat si gembel mondar-mandir di
dermaga Singapura. Cara dia berjalan, bahkan pakaian yang dipakai gembel
persis yang dipakai orang tadi. Kalau ada duanya saya piker tidak akan
sama benar, sebab yang satu ada di seberang lautan. Tetapi kalau itu
satu-satunya yang aku lihat tempo yang lalu aku kira tidak mungkin,
sebab tidak ada kapal lain yang lebih cepat daripada yang aku tumpangi.
Kalu dia memakai kendaraan lain lantas pakai apa dia kemari? Dan itu
semua tetap tidak mungkin.
Kata Joyo “kalau hanya sekedar itu yang tuan inginkan kiranya tidak
perlu susah mencari orang tersebut untuk didatangkan kemari. Jawaban
yang benar akan maksud tuan justru orangnya yang itu juga yang tuan
telah lihat di Singapura. Namanya Raden Bekel Prawira Purba dan jangan
anggap dia gembel, sebenarnya apasaja yang dia kehendaki banyak yang
terjadi, bahkan kejadiannya serba tidak masuk diakal dan diluar batas
kemampuan manusia biasa. Kalau tuan ingin tahu keanehan yang lain tuan
dapat bertanya kepada tuan-tuan Belanda di Karesidenan atau Gupernuran
mereka banyak tahu bagaimana RB Prawira Purba menunjukkan kebisaannya
dihaapan tamu-tamu undangan di pendapa Keraton, bagaimana kursi-kursi
dapat jalan sendiri menyusun secara rapih.
Tanggapan tamu Inggris
Memang serba aneh orang Hindia Belanda ini, khayalan mereka terlalu
berlebihan seperti dalam impian saja. Biar bagaimanapun juga aku belum
dapat percaya semua mimpi-mimpi itu. Kecuali kalau aku dapat menyaksikan
kejadian yang sebenarnya. Bagaimana mungkin orang lain bias lebih cepat
tiba di Jawa daripada perjalanan yang aku tempuh, padahal dia gembel
bagaimana mungkin naik kendaraan lain yang lebih cepat dari kapal yang
aku tumpangi.
Peristiwa tersebut tetap menjadi misteri bagi orang Inggris tersebut,
tetapi banyak orang di Yogyakarta yakin bahwa sosok gembel yang ada di
Singapura tersebut tak lain adalah Ki Ageng Prawira Purba.
repost kaskus TS "mdiwse"
No comments:
Post a Comment