Saturday, May 9, 2015

Kisah Ndoro Purba Cucu HB VI part 1

Pendapat dan pandangan mengenai Raden Bekel Prawira Purba
Secara wadag/fisik/lahiriah


 Berperawakan kurus karena gemar melakukan laku prihatin, sekilas terlihat seperti orang gila. Cara berpakaian yang aneh memberi kesan seorang gembel dengan perawakan gemuk. Karena berpenampilan gembel beliau sekilas menakutkan bagi anak-anak karena dianggap gila. Tetapi penampilan yang seenaknya dan tidak perduli tersebut sebenarnya sekaligus menunjukkan bahwa beliau sudah tidak terikat dengan duniawi, terkandung juga kepribadian mulia dengan ilmu kehidupan yang tinggi, dan tidak mengedepankan materi untuk diri sendiri melainkan untuk kemanusiaan dan sesama.
Cara berpakaian ndara Purba (beliau terkenal dengan sebutan tersebut) memang tergolong unik, beliau mengenakan ikat kepala tiga lembar sekali pakai (dobel) dengan ikat yang paling baik di sebelah dalam, dan yang paling jelek di sebelah luar. Baju Surjan juga demikian pula, rangkap tiga dengan baju luar yang sudah penuh tambalan berbentuk jubah dengan tempelan kantung yang ada isinya. Adapun baju yang disebelah dalam lebih baik dari baju luar tersebut. Kain batik (dikenakan sebagai sarung) terdiri dari tujuh lapis yang dirangkap lapis tujuh dan dikenakan sekali bebat (gulung). Adapun pengikat (kain bebet/sabuk) terdiri atas tiga lapis yang diknakan sekaligus.

Pandangan Menurut Belanda
 
Gerakan kebangsaan pada awal abad 20 maupun perjuangan pada abad 19 membuat Belanda cukup represif terhadap gerakan kebangsaan yang bersifat perlawanan fisik, sehingga orang-orang yang mempunyai kelebihan (baca:sakti) cukup diwaspadai oleh Belanda dikarenakan kekhawatiran dapat melakukan perlawanan fisik atau setidak-tidaknya mempunyai massa/pengikut/pendukung dan dapat melakukan perlawanan.
Sri Sultan sempat dianggap oleh Belanda menyelundupkan orang sakti karena Ndara PUrba pada saat itu berada dalam lingkungan Keraton Yogyakarta. Awal mula terungkapnya kesaktian beliau didepan umum terjadi saat Sri Sultan menerima tamu-tamu Belanda secara resmi kenegaraan di pendopo keratin. Raden Bekel (RB) Prawira Purba dianggap pamer kesaktian dihadapan Sri Sultan dan diketahui tamu-tamu Belanda. Terhadap hal tersebut Sri Sultan menganggap perilaku Ndara Purba tersebut adalah perbutan gila dan kurangajar. Semenjak itu RB Prawira Purba dianggap orang gila oleh Sri Sultan. (uraian kisah tersebut akan diuraikan nanti). Sebenarnya jalan hidup penuh penderitaan semenjak kecil, ju8ga berperan terhadap kepribadian Ndara Purba yang dikemudian hari dianggap mempunyai perilaku yang aneh.

Menurut masyarakat umum

RB Prawira Purba adalah pribadi yang unik dan termasuk pribadi yang diharapkan sekaligus ditakuti. Beliau merupakan pribadi yang berterus terang sekaligus menjadi tempat meminta doa,solusi atas berbagai permasalahan. Tetapi sebagai pribadi yang sudah dekat dengan Tuhan, beliau mungkin terkadang dapat mengetahui firasat-firasat apa-apa yang akan terjadi yang merupakan rahasia Tuhan. Bila hal tersebut merupakan hal yang baik, maka masyarakat tentu akan senang namun bila hal tersebut merupakan hal yang tidak baik masyarakat akan ketakutan (dan merupakan keunikan kepribadian Ndara Purba dimana beliau terkadang menyampaikan hal-hal/firasat-firasat negative yang kemudian difahami setelah hal tersebut terjadi). 

Secara Sprirtual

RB Prawira Purba merupakan pribadi yang tidak banyak berbicara, beliau selalu bertafakur kepaa Tuhan. Bahkan benyak gerak dan tingkah laku beliau dapat dibaca sebagai isarah/firasat . Isarat-isarat tersebut bias bermakna perseorangan maupun secara umum. Beliau diyakini selalu mendaimkan diri sebanyak mungkin bertafakur kepada Tuhan dan sedikit berbicara dengan manusia.

Banyak yang beranggapan bahwa beliau merupakan seorang aulia/kekasih Tuhan. Hal tersebut nanti bias dilihat dari kisah-kisah beliau baik isarahnya, pergaulannya dengan rakyat, maupun sikap beliau terhadap Belanda.

Kisah Ndoro Purba Cucu HB VI Disarikan dari
“Ndoro Purbo-Perjalanan-Auliya” Oleh M. Munawar

repost kaskus TS "mdiwse?

No comments:

Post a Comment